Kamis, 29 Maret 2012

Dropbox = Pengganti Flasdisk?

Flashdisk , Flashdisk , siapa sih orang zaman sekarang yang tidak tau flashdisk??, ya tentunya anda semua tau tentang benda kecil, imut, dan berbagai bentuk ini. bentuknya yang bermacam-macam membuat semua orang ingin memilikinya karena fungsinya sebagai penyimpan data. Penyimpanan data yang simple ini membuat kebanyakan orang menyimpan segala data-datanya termasuk data penting sekalipun. karena bentuknya yang kecil ini membuat kebanyakan orang menaruhnya di sembarang tempat, alhasil kalo kita lupa menyimpanya dimana kan bisa repot?, ya kalo ketemu nah kalo tidak?? :). Okelah saya tidak akan membahas panjang lebar tentang Flashdisk.


Dropbox, ini sepertinya sebuah solusi yang tepat. Dropbox adalah fasilitas di mana kita memiliki kapasitas simpanan sebesar 2GB secara gratis di internet. Ya, gratis, dapat 2GB pula. 2GB saya rasa cukup untuk kebanyakan orang. Kita bisa menambah kapasitas hingga 50GB (sebesar harddisk) dengan membayar $10 per bulan, 100GB bayar $20 per bulan.
Kita hanya perlu buka www.dropbox.com. Kita bisa upload file dari komputer kita dengan mudah. Kalo misalkan kita sedang di kantor atau kampus, dan kita butuh file tersebut, kita tinggal log in ke dropbox, dan download file tersebut dengan mudah.
Mudah kan? Jadi daripada kita bawa USB flash disk ke mana-mana, kita tinggal upload saja file kita, lalu download di manapun kita butuhkan. Gratis pula.
Lebih dari itu, Dropbox juga menyediakan aplikasi untuk di download untuk Mac, Linux, and Windows, dan juga Mobile devices (Blackberry, Android, dan iOS). Nah, saya baru coba untuk yang Mac dan untuk iPad. Untuk operating system yang lain, saya belum coba.
Aplikasi ini sangat berguna. Jadi kita tinggal download, install, dan kemudian nanti ada akan satu folder baru bertuliskan dropbox. Jadi, kita tinggal copy-paste atau pindahkan file ke folder Dropbox tersebut, dan otomatis file tersebut akan ter-upload ke Dropbox kita. Mudah bukan?
Ini juga berguna untuk blackberry, ipad, iphone, dan andorid. Apalagi seperti iphone dan iPad yang tidak bisa dicolokin USB, kita tinggal download file, menggunakan Apps maupun membuka website dropbox.
12914606081818914524
Foto pertama menunjukkan user interface Apps Dropbox di iPad. Kita bisa memilih file mana yang ingin didownload. Setelah dipilih, maka akan terdownload, seperti gambar kedua. Nah, kita lalu  bisa membuka file tersebut di Apps lain yang mendukung. Seperti contoh, file .doc tersebut bisa dibuka di Pages, untuk kemudian di edit, bahkan di print. Tidak jauh berbeda dengan yang untuk Blackberry, sayangnya saya tidak bisa screen capture dari blackberry, namun kurang lebih sama.
Nah, bagaimana dengan upload dari iPad? Sayangnya kita hanya bisa photos dari Apps dropbox. Namun, dari Apps GoodReader, kita bisa upload dokumen yg ada di iPad kita ke Dropbox. Dan juga sebaliknya, kita bisa langsung download dari dropbox menggunakan apps GoodReader.
Kemudian, dengan bantuan http://www.gethabilis.com/, kita bisa mendapatkan personal email address, yang di mana file yg ter-attached dari email yg dikirim ke personal email address kita tadi, akan langsung ter upload ke dropbox kita. Mudah kan? Ini bisa digunakan untuk upload file dari iPad kita juga. Misalkan file yg kita buat di Pages, kita send by email ke alamat tadi, dan lgsg akan ada di dropbox kita. Anda juga bisa kirim alamat email ini ke orang lain yang perlu kirim file ke anda.
Bagaimana, apakah anda tertarik? namun, satu syarat penting, kita harus terkoneksi ke internet. Ini lah satu kekurangannya, di mana USB Flash Disk bisa digunakan tanpa internet, Dropbox memerlukan sambungan internet. Namun menurut saya, sekarang ini koneksi internet sudah mulai mudah didapatkan


Sumber : 
http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2010/12/04/dropbox-solusi-pengganti-flash-disk/


Komputasi awan

Diagram konsepsual dari Komputasi awan


Komputasi awan (bahasa Inggriscloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud)dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.[1] Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), [2] sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") [3] tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.[4] Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."[5]
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaSWeb 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah webdengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud [6]


Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3 tingkatan:
  • Infrastructure as Service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti  Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
  • Platform-as-a-service: hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Contoh nya yang telah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
  • Software-as-a-service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. contohnya adalah Google AppsSalesForce.com dan social network application seperti FaceBook.


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan,
http://teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing/



Rabu, 28 Maret 2012

Google Adsense


AdSense adalah program kerjasama periklanan melalui media Internet yang diselenggarakan oleh Google. Melalui program periklanan AdSense, pemiliksitus web atau blog yang telah mendaftar dan disetujui keanggotaannya diperbolehkan memasang unit iklan yang bentuk dan materinya telah ditentukan oleh Google di halaman web mereka. Pemilik situs web atau blog akan mendapatkan pemasukan berupa pembagian keuntungan dari Google untuk setiap iklan yang diklik oleh pengunjung situs, yang dikenal sebagai sistem pay per click (ppc) atau bayar per klik.
Selain menyediakan iklan-iklan dengan sistem bayar per klik, Google AdSense juga menyediakan AdSense untuk pencarian (AdSense for Search) dan iklan arahan (Referral). Pada AdSense untuk pencarian, pemilik situs web dapat memasang kotak pencarian Google di halaman web mereka. Pemilik situs akan mendapatkan pemasukan dari Google untuk setiap pencarian yang dilakukan pengunjung melalui kotak pencarian tersebut, yang berlanjut dengan klik pada iklan yang disertakan pada hasil pencarian. Pada iklan arahan, pemilik situs akan menerima pemasukan setelah klik pada iklan berlanjut dengan tindakan tertentu oleh pengunjung yang telah disepakati antara Google dengan pemasang iklan tersebut.

Istilah dalam AdSense

Publisher

Publisher adalah orang atau pemilik situs yang sudah bergabung dan memasang iklan AdSense di situs mereka.

Ad Units

Yang dimaksud dengan Ad Units adalah iklan AdSense itu sendiri. Ad Units terdiri dari beberapa jenis dan beberapa ukuran. Yang paling umum adalah jenis iklan teks. Pada saat pengunjung mengklik unit iklan ini, maka (jika sah) pemasang iklan akan mendapatkan pemasukan sesuai dengan nilai CPC-nya.

Link Units

Link Units hampir sama dengan Ad Units, hanya saja formatnya mirip dengan format menu yang biasa kita temui di situs-situs web. Yang membedakan Link Units dengan Ad Units adalah pada saat pengunjung meng-klik iklan ini, maka ia akan diarahkan pada halaman hasil pencarian di search engine Google. Publisher baru akan mendapatkan pemasukan apabila pengunjung mengklik salah satu Ad Unit yang ada di halaman tersebut. Pada prakteknya, Link Units terbukti menghasilkan pemasukan lebih banyak dibandingkan Ad Units biasa.

AdSense for Content

AdSense for Content adalah iklan AdSense yang dipasang di dalam suatu halaman. Iklan-iklan yang muncul adalah iklan-iklan yang berhubungan dengan isi halaman tersebut. Atau istilahnya menggunakan konsep kontekstual. Ad Units dan Link Units adalah yang termasuk dalam AdSense for Content ini.

Alternate Ads

Pada AdSense for Content, iklan tidak selalu muncul. Sebabnya antara lain bisa karena memang stok iklan yang berhubungan dengan isi situs sudah habis atau Google tidak dapat memperkirakan apa isi situs itu sebenarnya. Jika ini terjadi, secara default, yang ditampilkan adalah iklan layanan masyarakat atau sering dikenal dengan istilah PSA (Public Service Ads). Karena bertipe donasi, maka jika diklik, iklan ini tidak menghasilkan apa-apa bagi publisher. Untuk mengatasinya, Google memperbolehkan kita untuk memasang Alternate Ads atau iklan alternatif. Jika Ad Units yang dibuat telah diatur dengan menggunakan Alternate Ads, maka apabila Ad Units tersebut tidak dapat tampil, yang muncul adalah iklan alternatif yang telah diatur sebelumnya.

Channels

Channels adalah semacam label yang dapat diberikan pada Ad Units, Link Units, AdSense for Search, dan Referrals. Satu unit iklan dapat memiliki lebih dari satu label, dan sebaliknya, satu label dapat digunakan untuk lebih dari satu unit iklan. Di halaman laporan Google AdSense, hasil laporan akan dikelompokkan berdasarkan Channels, sehingga penggunaan Channels akan sangat memudahkan publisher untuk menganalisa performa AdSense mereka. Umumnya, publisher akan memberikan nama Channels yang sama pada unit-unit iklan yang ada di satu situs. Jika ingin lebih detail, sah-sah saja untuk memberikan nama Channels yang berbeda pada setiap unit iklan di masing-masing situs. Yang perlu diingat, maksimal jumlah Channels yang diperbolehkan saat ini adalah 200 kanal.

Page Impressions

Page Impressions adalah jumlah yang menunjukkan berapa kali halaman yang mengandung Ad Units dibuka oleh pengunjung. Nilainya tidak terpengaruh oleh kuantitas Ad Units yang ada di dalam halaman yang bersangkutan.

Clicks

Clicks adalah jumlah klik pada Ad Units milik publisher. Dalam halaman laporan AdSense, publisher dapat melihat total klik yang ia dapatkan, maupun berdasarkan Ad Units atau Channelnya.

CTR (Clickthrough Rate)

CTR adalah perbandingan dalam persen antara jumlah klik yang diterima suatu Ad Units dengan jumlah tampilan Ad Units tersebut. Misalnya, satu Ad Units yang ditampilkan 40 kali dan diklik 10 kali memiliki nilai CTR 25% (10:40).

CPC (Cost Per Click)

CPC adalah jumlah uang yang akan didapatkan oleh publisher apabila Ad Units tertentu diklik. Nilai CPC masing-masing Ad Units berbeda dan ditentukan oleh banyak faktor, termasuk performa dan kualitas situs milik publisher. Namun secara umum, nilai maksimal yang mungkin adalah 20% dari nilai tawaran dinamis yang ditawarkan oleh pemasang iklan.

eCPM (Effective CPM)

eCPM atau CPM (Cost Per Million) adalah hasil pembagian antara jumlah pendapatan publisher dengan jumlah impresi halaman (per 1.000) yang ia dapatkan dari iklan-iklannya. Sebagai contoh, publisher yang menghasilkan USD 200 dari 50.000 impressi akan memiliki nilai CPM sebesar USD 4 (USD 200 dibagi 50).




Googleplex, Kantor Pusat Google


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/AdSense